Translate

Jumat, 27 Februari 2015

Deep Web Search Engine (MEMEX) bagian 2


Kita semua akrab dengan apa yang dikenal sebagai "surface web" - seperangkat halaman web yang bisa diakses saat kita melakukan pencarian melalui mesin pencari, seperti Google. Demikian seperti dikutip dari laman Computer World.

Halaman tersebut dapat diakses karena mereka terhubung dengan halaman publik lainnya dan secara luas dilihat oleh mesin pencari, juga dikenal sebagai spiders.

Memex sendiri adalah mesin pencari khusus Dark Web. Proyek ini sudah berlangsung selama setahun dan masih akan berlanjut hingga dua tahun ke depan.

Tujuan dibuatnya Memex adalah untuk mengembangkan software dengan kemampuan seperti mesin pencari, namun dengan pencarian yang lebih spesifik.

Mampu menelisik halaman rahasia

Banyak kalangan yang berpendapat bahwa mesin pencari raksasa, seperti Google hanya mampu melacak 10 persen dari seluruh halaman yang ada di web, sisanya masih tersembunyi di dalam `dark` domain alias server privat.

Selain untuk mendeteksi kejahatan, Memex diduga dapat digunakan untuk kepentingan bisnis. Analis saham mungkin menggunakan Memex untuk mencari halaman tersembunyi untuk mencari informasi yang relevan terkait saham.

"Teknologi ini juga bisa digunakan untuk mengungkap penipuan dan aktivitas ilegal lainnya dalam dunia bisnis," kata Emily Kennedy, CEO Marinus Analytics, cabang Carnegie Mellon yang juga terlibat dalam proyek Memex.

95% lebih responsif dari Google 

Memex diklaim 95% lebih responsif dari Google dalam melakukan pencarian informasi. "Kami membayangkan sebuah paradigma baru dalam proses pencarian di internet yang akan menyesuaikan konten, hasil pencarian, dan tampilan antarmuka untuk pengguna individu dan pengguna yang berkecimpung dalam bidang studi," kata Program Manager DARPA, Chris White.

Memex sendiri adalah kependekan dari memory dan index. Mesin pencari tersebut dikabarkan sudah diujicoba oleh sebagian kalangan, seperti aparat di New York City untuk mengungkap kasus human trafficking, prostitusi online maupun terorisme.

Berbeda dengan hasil pencarian dari Google, Bing, dan Yahoo - yang mana didasarkan pada iklan dan ditampilkan secara linear berdasarkan algoritma, Memex menyajikan informasi ke dalam bentuk infografis yang sulit ditemukan oleh Google.

Deep Web Search (MEMEX) Bagian 1

Memex adalah mesin pencari yang dikembangkan oleh Pentagon melalui lembaga riset Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA). 
Setahun belakangan ini Pentagon diketahui telah melakukan penelitian terkait Memex dengan tujuan melacak informasi di internet yang tak bisa dicari Google.
"Ada potensi besar," kata Jeff Schneider, seorang profesor peneliti dari Robotics Institute di Carnegie Mellon School of Computer Science. Awal tahun ini, Carnegie Mellon diberikan nilai kontrak sebesar US$ 3,6 juta untuk berkolaborasi mengembangkan proyek ini bersama DARPA.
"Program ini sekarang difokuskan untuk memerangi perdagangan manusia - yang dipilih sebagai target domain," kata Schneider. Pun demikian, Memex bisa diterapkan pada bidang lain.
"Setiap algoritma bisa kita gunakan untuk mempelajari gerak-gerik perdagangan manusia dengan mudah dan kemudian diinformasikan kepada masyarakat," tambahnya.



Kamis, 26 Februari 2015

IT Infrastruktur LIbrary (ITIL) bagian 2

Manfaat ITIL
Dengan menyediakan pendekatan sistematis untuk manajemen layanan TI, ITIL dapat membantu sebuah perusahaan dalam cara berikut:
 Mengurangi biaya
 Peningkatan layanan TI melalui penggunaan proses-proses praktek terbaik yang telah terbukti
meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pendekatan yang lebih profesional untuk pelayanan standar dan pedoman
 Meningkatkan produktivitas
 Meningkatkan penggunaan keterampilan dan pengalaman
 Meningkatkan penyampaian layanan pihak ketiga melalui spesifikasi ITIL atau ISO 20000 sebagai standar untuk pengiriman layanan pengadaan jasa.
Sertifikasi ITIL adalah yang paling dicari dalam industri TI. Beberapa Sertifikasi ITIL biasanya membuat ke daftar sertifikasi teknis tertinggi membayar. Sertifikasi ITIL ITIL dikelola oleh Badan Sertifikasi Manajemen (ICMB) yang terdiri dari OGC, IT Service Management Forum Internasional dan dua pemeriksaan lembaga:. EXIN (berbasis di Belanda) dan ISEB (berbasis di Inggris) yang EXIN dan ISEB mengelola ujian dan kualifikasi penghargaan di Yayasan, Praktisi dan Manajer / tingkat Master saat ini dalam ‘ITIL Service Management’, ‘ITIL Aplikasi Manajemen’ dan ‘Manajemen Infrastruktur TIK’ masing-masing.
ITIL Volume, 5 Volume ITIL adalah sebagai berikut:
Layanan Strateg
Strategi Buku Service memberikan pandangan ITIL yang sejalan bisnis teknologi dan informasi. Ini menentukan bahwa setiap tahap siklus hidup layanan harus tetap fokus pada kasus bisnis, dengan tujuan bisnis yang ditetapkan, persyaratan dan prinsip-prinsip manajemen layanan.
Layanan Desain
Desain Buku Service memberikan panduan pada produksi / pemeliharaan kebijakan teknologi informasi, arsitektur, dan dokumen.
Layanan Transisi
Buku Transisi Layanan berfokus pada peran manajemen perubahan dan praktek rilis, menyediakan kegiatan bimbingan dan proses untuk transisi dari layanan ke dalam lingkungan bisnis.
Layanan Operasi
Buku ini berfokus pada pengiriman dan kegiatan proses kontrol berdasarkan pilihan layanan dan dukungan jasa penyampaian kontrol.
Peningkatan Pelayanan terus menerus: Buku ini berfokus pada elemen proses yang terlibat dalam mengidentifikasi dan memperkenalkan perbaikan manajemen pelayanan, serta isu-isu seputar layanan pensiun.
ITIL Versi 2
Versi sebelumnya ITIL fokus kurang pada siklus hidup, dan lebih pada proses.
ITIL V2 dibagi menjadi dua bidang utama:
Layanan dukungan dan pelayanan.
Layanan Dukungan jawaban perhatian Bagaimana pusat data memastikan bahwa pelanggan memiliki akses ke layanan yang tepat? Ini mencakup disiplin ilmu yang memungkinkan IT Services yang akan diberikan secara efektif.
Layanan yang diberikan adalah sebagai berikut :
 Manajemen Perubahan
 Manajemen Pers
 Masalah Manajemen
 Insiden Manajemen
 Manajemen Konfigurasi
Pelayanan adalah pengelolaan layanan TI sendiri, dan melibatkan sejumlah praktek manajemen untuk memastikan bahwa layanan TI yang disediakan seperti yang disepakati antara Penyedia Jasa dan Nasabah. Pada dasarnya, penyedia layanan harus menawarkan pengguna bisnis dukungan yang memadai. Pelayanan meliputi isu-isu yang harus dipertimbangkan untuk memastikan hal ini. Layanan Pengiriman dibagi menjadi:
 TI Manajemen Keuangan
 Manajemen TI Kontinuitas
 Kapasitas Manajemen
 Ketersediaan Manajemen
 Service Level Manajemen
 Layanan Meja
NB :
Untuk syarat dan biaya yang dikeluarkan untuk sertifikasi ini temen-temen bisa cari informasi langsung ke Lembaga Swasta yang menyediakan training ITIL bersertifikasi.
Link source :

IT Infrastruktur Library (ITIL) Bagian 1

ITIL atau Information Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian dengan konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan (TI). Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya.
ITIL memberikan deskripsi detil tentang beberapa praktik (TI) penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi (TI).
Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya (ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan Layanan).
Pada awalnya ITIL adalah serangkaian lebih dari 40 buku pedoman tentang pengelolaan layanan IT yang terdiri dari 26 modul. Perpustakaan besar pertama ini juga dikenal sebagai ITIL 1.0. Antara 2000 dan 2004 disebabkan oleh peningkatan pelayanan yang berkesinambungan dan adaptasi terhadap situasi saat ini dalam lingkungan (TI) modern ITIL 1.0 di rilis besar dan digabungkan menjadi delapan inti manual: ITIL 2.0. Pada awal musim panas 2007 ITIL 3.0 diterbitkan. Ini didirikan struktur yang sama sekali baru. Ini terdiri dari tiga bidang utama:
* ITIL Core Publikasi
* ITIL Pelengkap Bimbingan
* ITIL Web Support Services
Pada 30 Juni 2007, OGC (Office of Government Commerce) menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut adalah:
1. Service Strategy
Inti dari ITIL Service Lifecycle adalah Service Strategy.
Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.
Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy, di samping topik-topik di atas adalah:
• Service Portfolio Management
• Financial Management
• Demand Management
Bagi organisasi TI yang baru akan mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan/sasaran serta ekspektasi nilai kinerja dalam mengelola layanan TI serta untuk mengidentifikasi, memilih serta memprioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun organisasional di dalam organisasi TI.
Bagi organisasi TI yang saat ini telah mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut.
2. Service Design
Agar layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya.
Ruang lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain layanan TI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu:
1. Service Catalog Management
2. Service Level Management
3. Supplier Management
4. Capacity Management
5. Availability Management
6. IT Service Continuity Management
7. Information Security Management
3. Service Transition
Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang dirubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1. Transition Planning and Support
2. Change Management
3. Service Asset & Configuration Management
4. Release & Deployment Management
5. Service Validation
6. Evaluation
7. Knowledge Management
4. Service Operation
Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1. Event Management
2. Incident Management
3. Problem Management
4. Request Fulfillment
5. Access Management
5. Continual Service Improvement
Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle
Sebuah perusahaan yang mengimplementasi ITIL secara nyata tentunya mendapat banyak sekali keuntungan, misalnya, pelayanan IT menjadi lebih fokus kepada departemen lainnya di dalam satu perusahaan, biaya lebih efisien dan dapat diatur dengan baik, serta perubahan-perubahan IT yang dapat lebih mudah untuk diatur, dan masih banyak keuntungan lainnya yang pada akhirnya akan berdampak pada income perusahaan itu sendiri.
4.
framework ITIL dikembangkan sejak 1980-an oleh Office of Government Commerce (Departemen Perdagangan) Inggris sebagai guidance bagi organisasi/perusahaan di sana. Pertengahan 1990-an, ITIL diakui dunia menjadi standar de facto di bidang service management. ITIL menyediakan sekumpulan best practice yang lengkap dan konsisten untuk ITSM, serta mempromosikan pendekatan kualitas untuk mencapai efektivitas dan efisiensi organisasi dalam penggunaan sistem informasi. ITIL mencakup 8 aspek, yakni: dukungan layanan, delivery, rencana pengembangan, manajemen infrastruktur TI, manajemen aplikasi, perspektif bisnis, manajemen sekuriti, dan manajemen aset software.
Saat ini ITIL telah memiliki paket materi dan menyediakan kursus pelatihan, ujian dan sertifikasi. Sebagai sebuah framework, ITIL telah memasuki versi terbaru, yaitu ITIL V3 – Service Life Cycle.
Menurut Santosh Nair, Direktur Birlasoft, sebelumnya Birlasoft menggunakan beragam perangkat help desk. Hanya saja, perangkat itu fungsinya terbatas. Semisal, tidak cocok (compliant) dengan proses ITIL; fitur IT Asset Management tidak tersedia sehingga sulit melacak aset; tidak ada fitur untuk persetujuan proses; keterbatasan dalam hal Service Level Agreement ataupun Change Management; tidak ada mesin alur kerja untuk mengotomasi proses; hingga terbatasnya fungsi pelaporan dan notifikasi e-mail. “Semua itu menyebabkan banyak kerja manual, informasi pengguna tidak terlacak secara akurat, kesulitan untuk cocok dengan ITIL dan lisensi software. Akibatnya, ada ketidakpuasan dari para pelanggan dan staf administrasi TI,” ungkap Nair.
id.wikipedia.org/wiki/ITIL
Mengenai Sertifikasi ITIL, Apa sih Benefitnya?
ITIL – Information technology Infrastructure Library
Teknologi Informasi Infrastructure Library (ITIL) adalah satu set konsep dan teknik untuk mengelola teknologi informasi (TI) infrastruktur, pengembangan, dan operasi. ITIL ® adalah pendekatan yang paling luas diterima untuk layanan manajemen TI di dunia. ITIL menyediakan seperangkat praktek terbaik kohesif, yang diambil dari sektor publik dan swasta internasional. Sebuah filosofi keseluruhan ITIL telah berkembang dari bimbingan yang terkandung dalam buku-buku ITIL dan skema ITIL kualifikasi profesional.
ITIL terdiri dari serangkaian buku memberikan bimbingan pada penyediaan kualitas layanan TI, dan pada akomodasi
dan fasilitas yang diperlukan untuk mendukung lingkungan TI. ITIL telah dikembangkan sebagai pengakuan ketergantungan organisasi ‘tumbuh di TI dan mewujudkan praktik terbaik untuk IT Service Management.

Harga Xiaomi Redmi 1S Dengan Spesifikasi Quad Core 1.6 Ghz

Sekarang ini sudah banyak orang yang tertarik membeli ponsel murah berkualitas premium yang dimiliki Xiaomi. Bagi anda yang berpenghasilan tinggi, pasti memilih Xiaomi Mi3, ataupun Xiaomi Mi4 dengna harga 3 Juta keatas, namun bagi anda yang berpenghasilan cukup rendah, bisa memilih Xiaomi Redmi 1S yang dibanderol dengan harga 1 Jutaan.
Harga yang murah menjadi ciri khas dari ponsel buatan Xiaomi, perusahaan teknologi dari negeri tirai bambu tersebut memang menjadikan pasa low entry sampai menengah sebagai target pemasarannya, dan strategi tersebut sangat berhasil mengantarkan Xiaomi sebagai salah satu vendor yang diperhitungkan di dunia.
Walaupun harganya murah, namun Xiaomi Redmi 1S membuktikan diri sebagai ponsel murah dengan kualitas premium. Membawa processor Quad Core 1.6 Ghz buatan Qualcomm menjadi bukti kejantanan Xiaomi Redmi 1S. Apabila melihat vendor lain, rata-rata Smartphone yang membawa processor Quad Core berkecepatan 1.6 Ghz dibandrol dengan harga cukup mahal.
Harga Xiaomi Redmi 1S yang dibandrol murah dan membawa spesifikasi mumpuni, akan menjadi daya tarik bagi banyak orang saat ponsel ini mendarat di Indonesia. Xiaomi sendiri sudah memastikan akan hadir di Indonesia, pada akhir Agustus 2014 atau selambat-lambatnya pada awal bulan September.
Bagi pecinta Smartphone Android, pasti tak akan melewatkan kehadirkan Xiaomi di Indonesia, dan sebelum anda membeli Xiaomi Redmi 1S secara resmi di Indonesia, silahkan terlebih dahulu anda menyimak review droidchanel.com yang akan mengulas Spesifikasi Dan Harga Xiaomi Redmi 1S di Indonesia nantinya.

Canon EOS 760D dan EOS 750D Dua Kamera DSLR terbaru Bersensor 24.2MP Telah Diumumkan

Canon memang jagonya DSLR dan kali ini Canon mengumumkan dua DSLR terbaru penerus EOS 700D untuk entry level bernama EOS Rebel T6s/760D serta Rebel T6i/750D. Keduanya menggunakan sensor 24.2MP APS-C serta telah dilengkapi dukungan Wi-Fi dengan NFC.
Walau keduanya memiliki spesifikasi hampir sama, perbedaan dan kelebihan utama Canon EOS 760D dibanding EOS 750 D adalah pada 760 D terdapat beberapa fitur lebih baik di mana kamera ini dilengkapi LCD pada bagian atas panel, quick control dial, horizontal level guide serta tambahan kontrol manual dalam mode video.

ZTE Q7-C Resmi Diperkenalkan dengan Prosesor Snapdragon 64-bit dan Layar 5,5 Inci

Ponsel ZTE Blade S6 bukanlah satu-satunya ponsel 64-bit murah yang diluncurkan oleh ZTE. Perusahaan asal Cina tersebut kembali meluncurkan ponsel Android 64-bit lainnya yang mempunyai spesifikasi dan desain mirip dengan Blade S6 bernama ZTE Q7-C.
Ponsel ini menawarkan layar berukuran 5,5 inci dengan resolusi HD 1280 x 720 piksel. Perangkat ini juga menggunakan prosesor quad core Snapdragon 615 64-bit dengan dukungan RAM sebesar 2GB. Sayangnya, untuk sistem operasinya ZTE memilih untuk menyematkan OS Android KitKat 4.4.