Translate

Minggu, 22 Mei 2011

Sebuah Kritik Terhadap niatan publikasi informasi oleh pemerintah

Sebagai lembaga pelayan masyarakat, transparansi terhadap pelayanan yang didapat masyarakat memang harus dilakukan. Berbagai media digunakan oleh pemerintah untuk melakukan hal tersebut. Dari media cetak, sampai dengan media online yang mempunyai fungsi agar informasi yang ingin disebarkan tidak hanya sampai ke masyarakat yang dekat dengan ibukota pemerintahan, tapi juga bisa menjangkau masyarakat yang berada dipelosok. Salah satu media online tersebut adalah website, dimana media ini tidak mengenal batasan waktu dan geografi dalam pengaksesannya.
Hal ini sebenarnya adalah sebuah kemajuan yang dilakukan oleh pemerintah,akan tetapi persiapan sumberdaya manusia (SDM)pengelola infrastruktur IT kurang memadai. Hal ini ditandai seringkali sarana online tersebut menjadi sasaran hacker. Beberapa situs pemerintah yang menjadi sasaran hacker itu ketika di check OS servernya,ternyata masih menggunakan OS yang tergolong "lawas" yang sudah banyak ditemukan lubang keamanannya. Selain itu, pada saat terkena hack, tidak jarang situs pemerintah tersebut lamban dalam hal recoverynya. Perlu waktu beberapa hari atau bahkan admin situs tersebut mungkin tidak mengetahui kalau situsnya sudah terhack, karena hacker tidak melakukan perubahan pada halaman utama (index.html) tetapi pada halaman yang lain atau membuat halaman sendiri. Kecerobohan admin situs terlihat, bahwa pembiaran terhadap server memang dilakukan, dengan tidak melakukan check terhadap log history server.
Yang patut kita pertanyakan sebagai masyarakat yang membutuhkan transparansi pemerintah adalah niatan pemerintah untuk memanfaatkan media publikasi online tersebut, karena selain lemahnya keamanan,expired website yang tidak terperhatikan yang mencerminkan kelengahan dan kecerobohan, informasi yang ada di dalamnya juga seringkali tidak terupdate. Bagaimana sikap kita ? Semoga komunitas IT yang ada dapat membantu memecahkan hal ini.

Tidak ada komentar: