Translate

Rabu, 08 Juni 2011

Uji Kualitas Software

Sumber : Roger S. Pressman, “Software Engineering: A Practitioner’s Approach” (European Adaptation), Ch. 19, Fifth Edition, 2000.


Menurut McCall terdapat 3 aspek penting dari suatu produk software, yaitu : karakteristik operasional, kemampuan perubahan ketika software sudah berjalan, dan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan baru, seperti terlihat pada gambar diatas.

Berdasarkan gambar diatas, McCall menyediakan beberapa dekripsi yaitu :
1. Correctness (kebenaran), tingkat pemenuhan program terhadap kebutuhan yang dispesifikasikan dan memenuhi tujuan/misi pengguna.

2. Reliability (Keandalan), tingkat kemampuan program yang diharapkan dapat menampilkan fungsi yang dimaksud dengan presisi yang ditetapkan.

3. Efficiency (efisiensi), jumlah sumberdaya yang diproses dan kode yang diperlukan oleh program untuk melaksanakan fungsinya.

4. Integrity (Integritas), tingkat kemampuan pengawasan akses terhadap data atau software oleh orang-orang tertentu.

5. Usability, usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan masukan dan mengartikan keluaran program.

6. Maintainability, usaha yang diperlukan untuk menetapkan dan memperbaiki kesalahan dalam program.

7. Flexibility, usaha yang diperlukan untuk memodifikasi program operasional.

8. Testability, usaha yang diperlukan untuk menguji program untuk memastikan bahwa program melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan.

9. Portability, usaha yang diperlukan untuk memindahkan program dari hardware/lingkungan sistem software tertentu ke yang lainnya.

10. Reusability, tingkat kemampuan program/bagian dari program yang dapat dipakai ulang dalam aplikasi lainnya, berkaitan dengan paket dan lingkup dari fungsi yang dilakukan oleh program.

11. Interoperability, usaha yang diperlukan untuk menggabungkan satu sistem dengan sistem lainnya.

Untuk membentuk pengukuran langsung mengenai faktor-faktor kualitas tidaklah mudah. Terdapat beberapa ukuran (metric) yang didefinisikan dan penilaiannya diukur secara objektif. Pengukuran biasanya dalam bentuk checklist dengan menggunakan skala 0-10. McCall menetapkan beberapa pengukuran yang dapat digunakan, diantaranya :

1. Auditability, kemudahan yaitu penyesuaian terhadap standar yang dapat diperiksa.

2. Accuracy, ketepatan perhitungan dan kontrol.

3. Communication commonality, tingkatan dimana interface standar, protokol dan bandwidth digunakan.

4. Completeness, tingkatan dimana implementasi lengkap dari fungsi yang dibutuhkan telah tercapai.

5. Conciseness, kepadatan program dalam jumlah baris kode.

6. Consistency, penggunaan rancangan dan teknik dokumentasi dalam satu bentuk diseluruh proyek pengembangan software.

7. Data commonality, penggunaan struktur dan tipe data standar diseluruh program.

8. Error tolerance, kerusakan yang muncul ketika program menemukan kesalahan/kegagalan.

9. Execution efficiency, performa run-time suatu program.

10. Expandability, tingkatan dimana rancangan arsitektural, data atau prosedur dapat dikembangkan.

11. Generality, lingkup aplikasi potensial dari suatu komponen program.

12. Hardware independece, tingkatan dimana software dipisahkan dari hardware yang mengoperasikannya.

13. Instrumentation, tingkatan dimana pengawasan program memiliki operasi tersendiri dan mengidentifikasikesalahan yang terjadi.

14. Modularity, kemandirian fungsional dari suatu komponen program.

15. Operability, kemudahan pengoperasian program.

16. Security, ketersediaan mekanisme yang mengontrol atau menproteksi program dan data.

17. Self-documentation, tingkatan dimana kode sumber menyediakan dokumentasi yang berarti.

18. Simplicity, tingkatan dimana program dapat dimengerti tanpa kesulitan.

19. Software system independence, tingkatan dimana program mandiri terhadap feature bahasa pemrograman nonstandar, karakteristik sistem operasi, dan batasan-batasan lingkungan lainnya.

20. Traceability, kemampuan penelusuran ulang representasi rancangan atau komponen program yang sesungguhnya dengan kebutuhan awal (requirements).

Tidak ada komentar: